Selasa, 06 Desember 2011

Khutbah Jumat : Puasa Para Wali

Oleh : KH. Moch. Masruri Abdul Mughni 
Editor : H. M. Amanulloh, S.IKom.

الحمد لله الذي انعمنا بنعمة الايمان والاسلام . أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله.  اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه أجمعين.
 اما بعد
فياعباد الله أوصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون, وقال الله تعالى فى القرأن العظيم انّ اولىاء الله لاخوف عليهم ولاهم يحزنون .  صدق الله العلي العظيم

Jama’ah Jum’ah Rohimakumullah

Dalam kesempatan yang mulia ini, pertama kali saya ingin mengingatkan kepada diri saya dan jama’ah sekalian, untuk senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah ‘Azza wa Jalla, yaitu dengan senantiasa menjalankan perintah-perintah Nya dan menjauhi segala larangan Nya.
Dalam Al Quran kata shiyam disebut delapan kali. Pada surat Al-Baqarah ayat 183, 187, dan 196 dua kali. Surat An-Nisa: 92, Al-Maidah: 89 dan 95 serta surat Al-Mujadalah: 41. Kata shaum disebut satu kali yaitu di surat Maryam: 26. Kata shaimin disebut satu kali di surat Al-Ahzab: 35. Shaimat disebut satu kali dalam surat Al-Ahzab: 35. Tashumu disebut satu kali dalam Al-Baqarah: 184. Falyashumhu disebut satu kali di Al-Baqarah: 185.
Tiga belas kata shiyam atau shaum artinya sama, yaitu menahan makan, minum dan berhubungan seks di siang Ramadan. Hanya satu yang artinya berbeda yaitu kata shaum (QS Maryam: 26) yang artinya meninggalkan bicara.
"Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".
 Fakta dan kenyataan di dunia menunjukkan manusia lebih banyak hanya bisa menjalankan shiyam (puasa meninggalkan makan, minum dan berhubungan seks) di siang hari. Sedangkan yang menjalankan shaum hanya para wali yaitu tidak sekadar meninggalkan makan, minum dan berhubungan seks, tetapi juga meninggalkan bicara yang tidak ada artinya.
Dengan puasa, para wali berhasil mengislamkan warga Indonesia dari animisme dan dinamisme. Hal itu terjadi karena ketulusan  dan kebersihan hati para wali dari ucapan yang kotor termasuk berdusta.
Luqman Hakim, ahli hikmah mengatakan, barang siapa yang bisa berpuasa dari dusta selama 40 hari, maka akan keluar dari mulutnya mutiara hikmah. Para wali di Indonesia, sebelum menyampaikan dakwah, berpuasa di tempat-tempat sepi atau lebih dikenal berkhalwat (semedi).
Sunan Kalijaga berkhalwat di pinggir kali, Sunan Muria di Gunung Muria, Sunan Bonang di Bonang,  Sunan Gunungjati di gua Datul Kahfi di Cirebon, dan lain-lain. Maka layak, begitu para wali menyampaikan pesan-pesan dakwah langsung bisa diterima oleh umat.
Di Bagdad, Abu Yazid Al-Bustomi setelah berpuasa dengan model puasa para wali, suatu hari mendapat ilham untuk datang ke sebuah gereja. Dia masuk ke gereja dan bergabung dengan jemaat gereja.
Terjadilah peristiwa aneh. Pada saat Baba sang penginjil menyampaikan tausiah, tiba-tiba dia tidak bisa bicara. Mulutnya terkunci tidak keluar suara. Dia kemudian menghentikan ceramahnya. Setelah merenung sang Baba berkata, ‘’Di dalam gereja ini ada umat Muhammad. Saya bisa melihat dari sinar mukanya’’.
Mendengar itu, Abu Yazid buru-buru berdiri untuk keluar dari gereja. Tetapi sang Baba penginjil mencegahnya. ‘’Tuan, Anda jangan keluar. Kalau Anda bisa menjawab 19 pertanyaan saya, saya akan percaya dengan agama Anda dan mengikutinya’’.
Abu Yazid agak terkejut mendengar pernyataan sang Baba. Namun dia mempersilakannya menyampaikan 19 pertanyaan itu. Sang Baba kemudian menyampaikan satu persatu pertanyaan agar dijawab Abu Yazid.
Secara berututan dia bertanya:
1.         Siapakah dzat yang satu dan tidak ada duanya?
2.         Apa dua yang tidak ada tiganya?
3.         Apa tiga yang tidak ada empatnya?
4.         Apa empat yang tidak ada limanya?
5.         Apa lima yang tidak ada keenamnya?
6.         Apa enam yang tidak ada ketujuhnya?
7.         Apa tujuh yang tidak ada kedelapannya?
8.         Apa delapan yang tidak ada kesembilanya?
9.         Apa sembilan yang tidak ada kesepuluhnya?
10.     Apa ke-10 yang tidak ada sebelasnya?
11.     Apa 11 yang tidak ada keduabelasnya?
12.     Apa 12 yang tidak ada ketigabelasnya?
13.     Apa 13 tidak ada keempatbelasnya?
14.     Apa yang Allah ciptakan namun Allah mengingkarinya?
15.     Apa yang Allah ciptakan tapi dia mengutuknya?
16.     Apa yang bernafas tanpa roh?
17.     Apa kuburan yang berjalan membawa penghuni kuburnya?
18.     Apa pohon-pohonan yang bercabang duabelas tiap cabang beranting 30 dan tiap ranting berbuah lima?
19.     Dan pertanyaan terakhir, apa kunci surga?

Abu Yazid dengan tegas menjawab ke-19 pertanyaan itu.
1.         Pertama, satu yang tidak ada keduanya adalah Allah SWT.
2.         Dua yang tidak ada tiganya siang dan malam.
3.         Tiga yang tidak ada empatnya yaitu pertanyaan Nabi Musa kepada Nabi Khidir, sebagaimana dikisahkan oleh Alloh Ta’ala dalam Al Qur’an Surat Al Kahfi ayat 65 – 82.
4.         Empat yang tidak ada limanya yaitu kitab samawi (Taurat, Zabur, Injil dan Alquran).
5.         Lima yang tidak ada enamnya shalat wajib lima waktu.
6.         Enam yang tidak ada tujuhnya yaitu diciptakannya langit dan bumi (QS Qof: 38).
Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.
Sang Baba bertanya, ‘’Kenapa dalam ayat itu disebutkan Allah tidak merasa capai?’’. Abu
Yazid menjawab, ‘’Karena orang Yahudi mengira bahwa hari ketujuh untuk istirahat
Allah’’.
7.         Pertanyaan ketujuh, tujuh yang tidak ada delapannya ialah langit (QS Nuh:15).

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat?  
8.         Pertanyaan kedelapan, delapan yang tidak ada sembilannya yaitu malaikat penjaga arsy (QS Al-Haqqoh: 17).
Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
9.         Sembilan yang tidak ada sepuluhnya yaitu mukjizat Nabi Musa (QS Al-Isra: 101).
“Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mu'jizat yang nyata, maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu Fir'aun berkata kepadanya: "Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir".
10.     Sepuluh yang tidak ada sebelasnya yaitu amal kebaikan yang dilipatkan pahalanya 10 kali lipat.
11.     Sebelas yang tidak ada dua belasnya yaitu saudara-sudara Nabi Yusuf.
12.     Dua belas yang tidak ada tiga belasnya yaitu pancuran air dari batu yang dipukul Nabi Musa.
13.     Tiga belas yang tidak ada empat belasnya yaitu sebelas saudara Nabi Yusuf ditambah bapak dan ibunya.
14.     Allah menciptakannya tetapi menyebutnya sebagai munkar yaitu suara hewan khimar (QS Luqman:19) 
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”
15.     Jawaban dari pertanyaan Baba kelima belas yaitu apa yang Allah ciptakan tapi Dia mengutuknya adalah tipu daya muslihat wanita (QS Yusuf: 28).
“Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar.”
16.     Bernafas tanpa roh yaitu subuh (QS At-Taqwir: 18) 
“Dan demi subuh apabila fajarnya mulai bernafas (menyingsing).”
17.     Kuburan yang membawa penghuninya yaitu Ikan Hud yang menelan Nabi Yunus.
18.     Pohon yang bercabang 12 ialah tahun terdiri 12 bulan, tiap bulan 30 hari, tiap hari ada lima waktu shalat.
19.     Jawaban pertanyaan terakhir, kunci surga yaitu Laailaha Illallah Muhammadar Rasulullah.
Subhanallah, apa yang terjadi selanjutnya? Sang Baba dan seluruh penghuni gereja spontan mengucapkan kalimat syahadat dan menyatakan masuk Islam. Itu terjadi karena Abu Yazid Al-Bustomi setelah berpuasa dari berkata-kata kotor maka keluarlah mutiara hikmah dari mulutnya.
Dari mulut Abu Yazid yang bersih dan hati yang tulus masuk ke dalam telinga para penghuni gereja yang menembus dalam hati mereka. Wallahu a’lam bishawab.
Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan pada kesempatan khutbah yang mulia ini ada manfaatnya bagi kita semua, terutama untuk lebih meyakini bahwa satu-satunya agama yang paling benar di sisi Alloh adalah Islam. Dan agar kita sedikit demi sedikit dapat mengambil pelajaran dan suri tauladan dari para ulama, auliya dan anbiya, serta orang-orang sholeh. 
بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ, وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا
 فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Tidak ada komentar:

Posting Komentar